Aku Lampiaskan Nafsu Birahi ini Dengan ” MANTUKU “


Kesepian, itu kata yang pas buat menggambarkan kehidupanku tiap hari. Semenjak istriku wafat akibat kecelakan pesawat 3 tahun yang kemudian, saya melampiaskan nafsu Sex ku dengan membeli wanita- wanita penghibur serta pula kerap kali saya mempacari ayam kampus untuk memuaskan birahiku. Kesepianku meningkat kala anak laki- lkai ku pindah kerumahnya sendiri bersama dengan istrinya. Menantuku namanya Lolita, umurnya masih muda, karena anaku Birma menikahinya kala Lolita lulus SMA, tetapi hingga saat ini mereka berdua belum dikaruniai anak.

Sehabis sebagian bulan Birma serta Lolita pindah rumah, kehidupanku terus menjadi tidak karuan. Dengan usahaku yang terus menjadi maju, kau terus menjadi leluasa mendatangkan perempuan kerumahku untuk jadi pemuas nafsu birahku yang dapat dibilang besar. Sampai kesimpulannya saya merasa bosan dengan rutinitasku tiap hari, kemudian saya memutuskan buat berangkat kerumah Birma serta menginap disitu. Serta sehabis saya pikir matang- matang, kesimpulannya meluncurlah saya ke rumah Birma.

Setalah menempuh perjalan yang sangat lama, kesimpulannya saya hingga pula dirumah Birma. Saat saya mengetuk pintu rumahnya, keluarlah menantuku yang sangat menawan sekali dengan pakaian yang sangat seksi. Lolita cuma memakai celana yang senagt pendek sekali menyerupai celana dalam serta dengan kemeja yang longgar serta kancing bajunya dilepaskan 3 biji dari atas. Sangat memesona sekali menantuku ini. Hasartku juga sekejap langung timbul, namun lamunanku buyar akibat Lolita menegurku.

“ Pi mengapa amati Lolita begitu amat pi?? Aku kira papi gak jadi satang kesini” ucap Lolita membuyarkan lamunanku.
“ Gak papa kok, Birma masih kerja??” tanyaku
“ Iyha pi, mas Birma masih kerja. Masuk pi” ajak Lolita
Serta kesimpulannya saya juga masuk kedalam rumah. Atmosfer rumah dikala itu sangat hening sekali karena Birma serta Lolita pula tidak memiliki pembantu. Sembari terus mengobrol saya terus memandangi tiap lekuk badan Lolita, sangat indah sekali. Kancing pakaian yang membuka membiarkanku dapat memandang buah dada yang sangat putih sekali serta nampak sangat padat walaupun payudaranya gak sangat besar. Sampai kesimpulannya Lolita menyadari jika saya terus mencermati badannya serta Lolitapun mengancingkan kancing bajunya serta berpamitan untuk mandi. Lalau Lolita berjalan ke kamar atas. Serta saya juga erus mencermati goyangan pantat menantuku yang terus menjadi menggodaku.

Kesimpulannya Saya memutuskan buat menyimpan koper- kopernya. Ia berjalan ke atas, melewati kamar tidur utama, terdengar suara orang yang lagi mandi. Saya menyimpan koper- kopernya dan pelan- pelan membuka pintu kamar tidur itu kemudian menyelinap masuk. Terdapat sejoli celana jeans bercorak biru di atas tempat tidur, serta suatu atasan katun bercorak putih. Saya mengambil atasan itu serta menciptakan suatu baju dalam perempuan dibawahnya. Ini telah lumayan. Diambilnya celana dalam itu, membuka resliting celananya, serta mulai menyikat kemaluannya dengan itu. Jantungnya berdebar mengenali menantu perempuannya lagi terletak di kamar mandi di sebelahnya selagi ia lagi mengenakan celana dalamnya buat‘ format pelepasan’ dirinya. Dipercepatnya gerakannya sembari berupaya membayangkan semacam apa Lolita dikala di atas tempat tidur, serta gimana rasanya memperoleh Lolita bergerak naik turun pada penisnya.

Saya nyaris dekat dengan klimaksnya kala ia mendengar suara dari kamar mandi menyudahi. Dengan kilat Saya menyimpan baju itu ke tempatnya semula serta keluar dari kamar itu. Dia menutup pintunya, tetapi masih membiarkannya sedikit terbuka. Baru saja ia keluar, Lolita timbul dari kamar mandi dengan suatu handuk yang membungkus badannya. Saya dapat langsung orgasme cuma dengan melihatnya dalam balutan handuk itu, kemudian ia ketahui ia akan memperoleh yang lebih baik lagi.

Lolita melepas handuknya, membiarkannya jatuh ke lantai, tidak mengenali jika mertuanya yang terangsang lagi mengintip masing- masing geraknya. Ia mendekat ke pintu, dikala ia pertama kali melihatnya Saya mendapatkan suatu panorama alam yang sempurna dari pantat yang sangat indah itu. Setelah itu Lolita memutar badannya yang terus menjadi mempertunjukkan keindahannya. Memeknya nampak menawan sekali dihiasi sedikit rambut serta payudaranya kencang dan sempurna, semacam yang dibayangkan Saya. Ia mulai mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, membuat payudaranya sedikit tergoncang dari sisi ke sisi. Saya merendahkan salah satu kopernya serta memakai tangannya buat mulai mengocok penisnya lagi. Lolita yang berakhir mengeringkan rambutnya, mengambil celana dalamnya serta membungkuk ke depan untuk memanfaatkannya.

Dikala melaksanakannya, Saya memperoleh suatu panorama alam yang jauh lebih baik dari pantatnya, serta ia tidak lagi sanggup mengatur dirinya, ia dapat langsung masuk ke dalam situ dan menyetubuhinya dari balik. Lubang anusnya yang bercorak merah muda nampak sangat mengundang kala benak Saya membayangkan apa Lolita mengijinkan putranya memasukkan penisnya ke dalam lubang itu. Kala ia membungkuk buat mengenakan jeansnya, gravitasi mulai mempengaruhi pada payudaranya. Penglihatan ini mengirim Saya ke garis akhir, dikala dia menembakkan spermanya ke segala celana dalamnya. Pelan- pelan Saya mengemasi baarang-barangnya serta dengan kilat merambah kamarnya sendiri buat berubah baju. Setelah makan malam, mereka berdua berangkat ke ruang keluarga buat bersantai.

“ Mengapa tidak kita buka sebotol wine. Saya menyimpannya buat malam ini buat Birma tapi sebab saat ini ia tidak kembali hingga hari Senin, kita dapat membukanya”, kata Lolita sembari berjalan ke lemari es. “ Ilham yang bagus”, jawab Saya mencermati Lolita membungkuk ke depan buat mengambil botol wine. Kala Lolita mengambil gelas di atas rak, atasan putihnya tersingkap ke atas, berikan suatu pemikiran yang bagus dari badannya. Atasannya menjadikan payudaranya nampak lebih besar serta jeansnya jadi sangat ketat, memperlihatkan lekukan badannya. Saya tidak dapat menahannya lagi. Ia wajib dapat mendapatkannya. Suatu rencana mulai tersusun dalam otak mesumnya. 2 jam berdialog serta mulai mabuk dikala alkohol mulai menampilkan efeknya pada Lolita. Dengan kilat topik pembicaraan menuju pada pekerjaan serta gimana Lolita sedanghadapi stress belum lama ini.

Kunjungi Pula : Situs Judi Slots Playtech

“ Mengapa kalian tidak mendekat kemari serta saya hendak memijatmu”, tawar Saya. Lolita dengan mala mengatakan ya serta pelan- pelan mendekat pada Saya serta berputar pada punggungnya kemudian tangan Aku mulai bekerja pada bahunya. “ Oohh, ini telah terasa agak baikan”, ia merintih. Saya senantiasa memijat bahunya kala perasaan memperoleh Lolita mulai mengaliri badannya, membuat penisnya membeku. Mata Lolita saat ini terpejam dikala ia betul- betul mulai menikmati apa yang lagi dicoba Saya pada bahunya. Pantatnya saat ini terletak di atas penis Saya, membuat Saya ereksi penuh.

“ Oohh, saya tidak dapat yakin gimana leganya perasaan ini, papi sangat baik”.
“ Ini keahlianku”, jawab Saya dikala ia pelan- pelan mulai menggosokkan penisnya ke pantat Lolita.

Lolita menyadari apa yang lagi terjalin. Ia tidak menghiraukan apa yang Saya lakukan dengan pijatannya yang mulai‘ salah’ itu. Ia sangat menyayangi suaminya serta tidak pernah hendak mengkhianati ia. Serta bayangan tidur dengan mertuanya sangat menjijikkannya. Dia meletakkan kedua tangannya pada kaki Saya dikala berupaya buat membebaskan dirinya dari penis Saya. Tetapi dengan gerakan malasnya, cuma menyebabkannya menggerakkan pantatnya naik turun selagi ia memakai tangannya buat menyikat paha Saya. Tahu- tahu ia merasa sangat bergairah, serta ia mau Birma terdapat di mari supaya ia dapat lekas bercinta dengannya. Aku ketahui ia sudah mendapatkannya.

Kunjungi Pula : Situs Judi Slots Pragmatic

“ Ini mulai terasa tidak aman buat saya, mengapa kita tidak berangkat saja ke atas”, ajak Aku
“ Baiklah, saya belum merasa lega benar, tetapi sebentar saja ya, karena saya tidak ingin membuat papi letih”.
Kala mereka merambah kamar tidur, Saya menyuruhnya buat membuka atasannya supaya ia bisa menggosokkan lotion ke punggungnya. Ia sepakat melepasnya serta ia memperlihatkan bra putihnya yang menahan payudaranya yang sekal. Gairahnya nampak dengan puting susunya yang membeku yang dengan jelas nampak dari bahan bra itu. Apa yang Lolita kenakan saat ini cuma bra serta jeans ketatnya, yang nyaris tidak memuat di pinggangnya. Lolita rebah pada perutnya kala Saya menempatkan dirinya di atas pantatnya.

“ Begini jadi lebih gampang untukku”, kata Saya dikala ia dengan kilat membebaskan kemejanya dan mulai buat menyikat pinggang serta punggung Lolita bagian dasar. Alkohol sudah berefek penuh pada Lolita kala ia memejamkan matanya serta mulai jatuh tertidur. Saya tidak dapat mempercayainya. Di sinilah ia, sehabis 5 tahun tanpa seks, di atas tubuh menantu perempuannya yang menawan serta masih muda serta yang dipikirnya ia merupakan suaminya. Pelan- pelan dilepasnya celananya sendiri, serta membalikkan badan Lolita. Saya pelan- pelan mencium perutnya yang rata dikala ia mulai membebaskan jeans Lolita dengan lama- lama. Memek Lolita saat ini mulai basah dikala ia bermimpi Birma menciumi badannya. Dengan hati- hati Aku

melepas jeansnya serta mulai melaksanakan ciumannya ke atas pahanya. Kala ia mencapai celana dalam yang menutupi Memeknya, ia menghisap bau harumnya, serta setelah itu sedikit menarik ke samping kain celana dalam yang kecil itu serta mencium bibir Memek merah mudanya. Memeknya lebih basah dari apa yang sempat Saya bayangkan. Lolita menggerakkan salah satu tangannya buat membelai payudaranya sendiri, lagi tangan yang yang lain membelai rambut

Saya.

“Oohh Birma”, dia merintih ketika sekarang Aku menggunakan lidahnya untuk menyelidiki
Memeknya. Penisnya akan meledak saat dia mulai menjalankan ciumnya ke atas tubuhnya.
“Jangan berhenti”, bisik Lolita.

Dia sekarang menggerakkan penisnya naik turun di gundukannya, merangsangnya. Hanya celana
dalam putih kecil yang menghalanginya memasuki Memeknya. Aku lebih melebarkan paha Lolita,
dan kemudian mendorong celana dalam itu ke samping saat dia menempatkan ujung penisnya
pada pintu masuknya. Pelan-pelan, di dorongnya masuk sedikit demi sedikit ketika Lolita
kembali mengeluarkan sebuah rintihan lembut. Sudah sekian lama dia menantikan sebuah
persetubuhan yang panas, dan sekarang dia sedang dalam perjalanan ‘memasuki’ menantu
perempuannya yang cantik.

Dia menciumi lehernya saat menusukkan penisnya keluar masuk. Dia mulai meningkatkan
kecepatannya, saat dia melepaskan branya. Aku mencengkeram kedua payudara itu dan
menghisap puting susunya seperti bayi. Perasaan ini tiba-tiba membawa Lolita kembali pada
kenyataan saat dia membuka matanya. Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Mertuanya
sedang berada di atas tubuhnya, mendorong keluar masuk ke Memeknya dengan gerakan yang
mantap, dan yang paling buruk dari semua itu, dia membiarkannya terjadi begitu saja.

Aku melihat matanya terbuka, maka dia memegang kaki Lolita dan meletakkannya di atas
bahunya dengan jari kakinya yang menunjuk lurus ke atas. Kini dia menyetubuhinya untuk
segala miliknya yang berharga.

“Oh tidak… hentikan… oh… Tuhan… kita nggak boleh… tolong.. ooohhh”, Lolita berteriak.
Payudaranya terguncang seperti sebuah gempa bumi ketika Aku menyetubuhinya layakanya
seekor binatang.
“Hentikan pi… ini nggak benar… oohh Tuhan”, Lolita berteriak dengan pasrah. Aku melambat,
dia menunduk untuk mencium bibir Lolita. Lutut Lolita kini berada di sebelah kepalanya
sendiri saat dia menemukan dirinya malah membalas ciuman Aku. Sesuatu telah mengambil
alihnya. Lidah mereka kini mengembara di dalam mulut masing-masing ketika mereka saling
memeluk dengan erat. Aku menambah lagi kecepatannya dan keluar masuk lebih cepat dari
sebelumnya, Lolita semakin menekan punggungnya. Aku berguling dan Lolita kini berada di
atas, ‘menunggangi’ penis Aku .

“Oh Tuhan, papi merobekku”, kata Lolita ketika dia meningkat gerakannya.
“Kamu sangat rapat, aku bertaruh Birma pasti kesulitan mengerjai kamu”, jawabnya.
Ini adalah Memek yang paling rapat yang pernah Aku ‘kerjai’ setelah dia mengambil
keperawanan isterinya. Dia meraih ke atas dan memegang payudaranya, meremasnya bersamaan
lalu menghisap puting susunya lagi.
“Tolong jangan keluar di dalam… oohh… papi nggak boleh keluar di dalam”.

Lolita kini menghempaskan Aku jadi gila. Mereka terus seperti ini sampai Aku merasa dia
akan orgasme. Dia mulai menggosok beberapa cairan di lubang pantat Lolita. Dia kemudian
menyuruh Lolita untuk berdiri pada lututnya saat dia bergerak ke belakangnya, dengan
penisnya mengarah pada lubang pantatnya.

“Nggak, punya papi terlalu besar, aku belum pernah melakukan ini, Tolong pi jangan”,
Lolita menghiba berusaha untuk lolos.

Tetapi itu tidak cukup untuk Aku. Sambil memegangi pinggulnya, dengan satu dorongan besar
dia melesakkan semuanya ke dalam pantat Lolita.

“Oohh Tuhan”, Lolita menjerit, dia mencengkeram ujung tempat tidur dengan kedua tangannya.
Aku mencabut pelan-pelan dan kemudian mendorong lagi dengan cepat. Payudaranya tergantung
bebas, tergguncang ketika Aku mengayun dengan irama mantap.

“Oohh papi bangsat”.
“Aku tahu kamu suka ini”, jawab Aku, dia mempercepat gerakannya.

Lolita tidak bisa percaya dia sedang menikmati sedang ‘dikerjai’ pantatnya oleh mertuanya.

“Lebih keras”, Lolita berteriak, Aku memegang payudaranya dan mulai menyetubuhinya sekeras
yang dia mampu. Ditariknya bahu Lolita ke atas mendekat dengannya dan menghisapi lehernya.
“Aku akan keluar”, teriak Aku.
“Tunggu aku “, jawabnya.

Aku menggunakan salah satu tangannya untuk menggosok Memeknya, dan kemudian dia memasukkan
dua jari dan mulai mengerjai Memeknya. Lolita menjerit dengan perasaan nikmat sekarang
saat dalam waktu yang bersamaan telepon berbunyi. Lolita menjatuhkan kepalanya ke bantal
ketika Aku mengangkat telepon, dengan satu tangan masih menggosok Memeknya.

“Halo… Birma… ya dia menyambutku dengan sangat baik… ya aku akan memanggilnya, tunggu”,
katanya saat dia menutup gagang telpon supaya Birma tidak bisa dengar suara jeritan
orgasme istrinya.

Dia bisa merasakan jarinya dilumuri cairan Lolita. Dengan satu dorongan terakhir dia mulai
menembakkan benihnya di dalam pantat Lolita. Semprotan demi semprotan menembak di dalam
pantat rapat Lolita. Mereka berdua roboh ke tempat tidur, Aku di atas punggung Lolita.
Penisnya masih di dalam, satu tangan masih menggosok pelan Memek Lolita yang terasa sakit,
tangan yang lain meremas ringan payudaranya.

Butuh Uang Cepat, Ini Solusinya : KLIK DISINI 

“Halo Birma”, kata Lolita mengangkat telepon. “Tidak, kita belum banyak melakukan
kegiatan… jangan cemaskan kami, hanya tolong usahakan pulang cepat… aku mencintaimu”.

Dia menutup dan menjatuhkan telepon itu. Mereka berbaring di sana selama lima menitan, Aku
masih di atas, nafas keduanya berangsur reda. Aku mencabut jarinya yang berlumuran sperma
dan menaruhnya ke mulut Lolita. Dia menghisapnya hingga kering, dan kemudian bangun.

“Aku pikir lebih baik papi keluar”, dia berkata dengan mata yang berkaca-kaca. Dia
berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi itu. Rambutnya berantakan. Aku bisa lihat
cairannya yang pelan-pelan menetes turun di pantatnya, dan menurun ke pahanya.