Kisah Wanita Diperkosa Hingga Menjadi Menikmatinya
Pendekatan
Pertemanan merupakan sesuatu perihal yang sangat berarti dalam hidup seorang dimana kita dapat silih berbagi serta silih membantu dalam kesusahan. Tetapi makna pertemanan bukanlah seindah yang kerap dibicarakan orang bagi Dhina, aku sebut saja demikian namanya.
Cerita nyata ini dipaparkan oleh responden yang bersangkutan dilengkapi dengan gambar diri serta gambar yang lain yang terjalin selaku fakta penguat. Tetapi sebab etika yang wajib kami pegang teguh, hingga data-data pendukung tersebut tidak hendak sempat kami ekspose buat serta kepada siapapun. Bagi pengakuan Dhina, peristiwa berikut ini terjalin beberapa bulan yang lalu ketika sedang liburan sekolah anaknya datang..
Selaku keluarga dari golongan atas, menghabiskan waktu liburan berbintang 5 di Nusa 2 Bali tidaklah permasalahan untuk keluarga Dhina. Sepanjang sebagian hari Dhina menghabiskan waktu liburan dengan suami serta 2 orang anaknya disana.
Setelah beberapa hari, suami Dhina mengajaknya pergi ke Lombok. Tetapi dengan alibi Dhina merasa bosan dengan tempat itu, Begitu pula ekspedisi dengan kapal fery yang yang lumayan memakan waktu, hingga Dhina menolak ajakan suaminya itu, akhirnya suami serta kedua anaknya lekas pergi menuju Lombok tanpa Dhina.
Dhina, 30 tahun, walaupun telah memiliki anak 2 orang tetapi penampilan serta gayanya mirip dengan seperti wanita kota masa saat ini. Wajah sangat menawan, putih, serta badan sintal senantiasa membuat lelaki manapun hendak tertarik. Salah satu nilai lebih dari rumah tangga Dhina merupakan kebebasan yang diberikan suaminya kepada Dhina buat boleh berteman ataupun jalan dengan siapa saja asal Dhina senantiasa jujur kepada suaminya itu.
Perihal ini terjalin sebab suaminya sangat ketahui hendak libido Dhina yang sangat besar sampai suaminya agak kewalahan dalam melayani kebutuhan intim Dhina. Serta nilai lebih dari Dhina merupakan kejujuran kepada suaminya apabila ia jalan serta main dengan laki- laki lain.
Pagi itu di restoran hotel, kala Dhina sedang sarapan pagi..
“ Hei..!”, terdengar suara diiringi dengan tepukan tangan di pundak Dhina.
“ Hei, Boyen.. Bogel.. Roni..”, sahut Dhina.
bahagia kala memandang mereka bertiga.“ Mana suamimu?”, tanya Boyen.
“ Lagi ke Lombok dengan kanak- kanak”, jawab Dhina.
“ Duduklah di mari, temani saya makan..”, kata Dhina.
Mereka juga lekas duduk serta makan pagi bersama satu meja. Boyen serta Bogel merupakan sahabat bisnis suami Dhina di Jakarta, sebaliknya Roni merupakan seseorang dokter, duda, yang jadi dokter keluarga Dhina. Roni dikenalkan kepada keluarga Dhina oleh Boyen serta Bogel tadinya.
“ Nanti malam kita turun ayo? Kita habiskan malam bersama di diskotik”, ajak Bogel kepada Dhina.
“ Entahlah..”, kata Dhina.
“ Loh mengapa? Ayolah Bu Dhina, kita sekali- sekali bergembira bersama”, kata Roni turut menyela sembari tersenyum memandang Dhina.
“ Ikutlah, Dhina.. Masa hanya saya seseorang ceweknya..”, kata Boyen.
“ Baiklah jika begitu.. Saya turut”, kata Dhina sembari tersenyum.
“ Kalian tinggal di kamar berapa?”, tanya Bogel kepada Dhina.
“ Saya di suite room..”, kata Dhina sembari mengatakan no kamarnya.
“ Ha? Jika begitu kita berdekatan dong..”, kata Boyen sembari mengatakan no kamar mereka.
“ Yee.. Kok saya tidak ketahui, ya? Kapan kamu check in?”, tanya Dhina.
” Semalem. Sebelumnya kami ingin tinggal di kamar lain, tetapi sebab telah penuh, kesimpulannya kami ditunjukkan kamar yang masih pada kosong..”, kata Bogel.
“ Tau tidak jika kamar kita tersambung oleh connecting door, Ni?”, kata Dhina kepada Boyen.
“ Iya? Berarti kita dapat kumpul- kumpul nih..”, kata Boyen girang.
“ Oke deh, Dhina.. Nanti malam kita berangkat bareng ke Diskotik, ya?’, ucap Bogel.
“ Saya membawa minuman lezat dari Perancis nanti..”, kata Bogel lagi.
“ Baiklah. Kamu pada ingin kemana?”, tanya Dhina.
“ Kami terdapat keperluan dahulu. Bye..”, kata Boyen sembari bangkit diiringi Bogel serta Roni, kemudian mereka berangkat. Malamnya, dengan mengenakan T- shirt ketat plus rok katun sangat mini sehingga paha mulusnya nampak dengan indah, Dhina berangkat dengan mereka ke diskotik.
“ Kita minum dahulu deh supaya hangat”, kata Bogel sembari menuang minuman bawaannya ke dalam gelas serta disodorkan kepada Dhina.
“ Okay.. Siapa khawatir..”, kata Dhina sembari meneguk minumannya.
“ Hektometer.. Lezat.. Manis.. Give me more, please.”, kata Dhina kepada Bogel. Bogel juga lekas menuang lagi minuman ke gelas Dhina yang telah kosong.
“ Jangan minum sangat banyak, Dhina.. Nanti kalian jadi hot, loh..”, kata Boyen sembari tertawa. Mereka tertawa- tawa sembari menikmati minuman berakohol diiringi lagu yang diputar DJ.
“ Turun, ayo..”, ajak Roni kepada Dhina.
“ Mari..”, kata Dhina sembari bangkit. Perasaannya telah mulai terbawa- bawa alkohol.
Kesimpulannya Boyen serta Bogel dan Dhina serta Roni melantai menjajaki hentakan irama yang kilat. Hingga kesimpulannya kala lagu berubah ke irama slow, Dhina serta Roni silih berangkulan serta berdansa menjajaki alunan irama lagu.
“ Mmhh..”, Dhina mendesah nyaris tidak tedengar kala dadanya bersentuhan dengan dada Roni.
Entah sebab pengaruh alkohol ataupun memanglah sebab libido Dhina yang besar, puting susu Dhina membeku serta kian membeku kala dadanya bersentuhan dengan tubuh Roni. Gairah Dhina bangkit karenanya. Tetapi Dhina masih dapat menahan dirinya. Mereka terus menikmati waktu yang terdapat sembari meneguk minuman sampai wajah mereka memerah. Dhina betul- betul menikmati malam itu selagi dapat leluasa dari beban pekerjaan serta anak- anaknya. Hingga kala waktu menampilkan jam 1. 00 pagi mereka lekas kembali ke hotel.
“ Kita ngobrol di kamar saja, ayo?”, kata Bogel.
“ Okay.. Nanti saya buka connecting door- nya”, kata Dhina sembari lalu mengarah kamarnya. Sedangkan Boyen, Bogel serta Roni masih duduk- duduk di lobby. Sesampai di kamar, Dhina lekas membuka connecting door- nya, kemudian ia ketuk pintu sebelahnya. Tidak terdapat jawaban.
“ Ah, masih pada di dasar barangkali..
”, pikir Dhina sembari merebahkan tubuhnya di ranjang. Nyaris separuh jam menunggu, nyatanya mereka tidak tiba pula.
Kesimpulannya Dhina memutuskan buat berendam air hangat serta mandi sepanjang sebagian menit.
“ Hei.. Sorry kami kelamaan..”, suara Boyen yang seketika masuk kamar mandi mengagetkan Dhina yang baru saja mengenakan kimono.
“ Bogel serta Roni di ruang tengah..”, kata Boyen lagi sembari agak sempoyongan.
“ Kamar kalian lezat pula terdapat ruang tamunya.. Kita dapat ngobrol disini..”, kata Boyen lagi.
“ Shit!! Mengapa kumpul di kamar saya?”, bisik hati Dhina.
“ Hei wanita! Cepatlah kemari.. Kita habiskan sisa minuman tadi”, terdengar suara Bogel memanggil.
Kesimpulannya mereka berempat lagi- lagi meneguk bergelas alkohol yang dibawa Bogel.
“ Ohh.. Gawat! Mengapa saya jadi pengen..”, hati Dhina berbisik kala pengaruh alkohol mulai menjalar di badannya. Terasa oleh Dhina buah dada dan puting susunya mulai membeku lagi, sedangkan memeknya terasa berdenyut basah menahan gairah..
“ Saya hendak hisap hawa fresh dahulu..”, kata Dhina sembari bangkit agak terhuyung mengarah teras. Dihirupnya hawa malam dalam- dalam buat kurangi suatu di dalam badannya yang mulai menggoda imannya.
“ Ohh..”, seketika terdengar suara Bogel mendesah keras dari dalam. Dhina lekas melongokan kepalanya buat memandang apa yang terjalin.
“ Oh my God!”, batin Dhina kala memandang apa yang terjalin. Gairah serta denyutan memeknya terus menjadi terasa menggoda. Di depan matanya, Dhina memandang gimana Boyen berciuman dengan suaminya di sofa sembari tangannya mengocok kontol Bogel yang telah tegak. Celana Bogel cuma di buka serta diperosotkan sebatas pahanya saja.
“ Ohh.. Kilat hirup kontol saya, bitch!”, kata Bogel kepada Boyen. Dengan dan merta Boyen merendahkan kepalanya, kemudian dengan lekas kontol Bogel telah dilahapnya sembari senantiasa dikocok pelan.
“ Ooh..”, desah Bogel kala lidah Boyen menjilati kepala kontolnya sembari batangnya senantiasa dikocok tangan Boyen.
“ Apa yang wajib saya jalani?”, batin Dhina kala memandang kontol Bogel yang basah di jilat serta dihisap mulut Boyen. Gairahnya terus menjadi memuncak. Dengan mata agak nanar terus dilihatnya Boyen serta Bogel.
Antara siuman serta tidak, tidak terasa oleh Dhina kala Roni melekatkan badannya dari balik.
Tangan Roni menyusuri kaki Dhina dari betis hingga paha kemudian naik ke pantat
Dhina yang belum pernah mengenakan baju dalam semenjak berakhir mandi tadi..
“ Hei! Roni mengapa?!”, kata Dhina kaget sembari menepis tangan Roni dari pantatnya.
“ Kita bersama ketahui bersama ingin kan..”, kata Roni sembari mendekati Dhina.
Crott
Dhina lekas menjauh serta berlari mengarah kamarnya melewati Boyen serta bogel yang lagi asik melaksanakan oral seks.
Boyen serta Bogel hingga kaget serta menghentikan cumbuan mereka kala memandang Dhina melintas.
Di dalam kamarnya Dhina masih bimbang serta teringat hendak oral seks Boyen serta Bogel dan perlakuan Roni kepadanya.
Sesungguhnya gairah Dhina telah sangat memuncak dikala itu, tetapi entah mengapa masih terdapat rasa ragu di hatinya.
“ Terdapat apa, Dhina?”, seketika Boyen masuk kamar serta mendatangi Dhina yang masih berdiri.
“ Entahlah, An.. Saya.. Saya saya tidak ketahui..”, kata Dhina sembari melepas kimono kemudian lekas mengenakan celana dalamnya. Tetapi kala Dhina hendak mengenakan mengenakan Bra, seketika Boyen memeluknya dari balik sampai Dhina tidak jadi mengenakan Bra tersebut.
“ Ayolah Dhina, kita nikmati malam ini..”, bisik Boyen ke kuping Dhina.“ Mmhh..”, desah Dhina kala tangan Boyen mengusap segala tubuhnya. Usapan serta belaian tangan Boyen kembali mengobarkan gairah Dhina yang pernah surut.
“ Kapan lagi kita dapat bersama semacam ini?”, bisik Boyen lagi sembari tangannya meremas kedua buah dada Dhina dari balik.
“ Ohh..”, desah Dhina sembari terpejam menikmati sensasi jari tangan Boyen kala memainkan serta memelintir puting susunya.“ Mmhh.. Ohh..”, desah Dhina kian keras kala lidah serta bibir Boyen menyusuri kuping, tengkuk serta lehernya sambil tangannya senantiasa meremas serta memainkan puting susu Dhina.
“ Nikmati saja malam ini..”, bisik Boyen sembari membalikan tubuh Dhina serta merebahkannya di ranjang.
“ Oww..”, jerit lirih Dhina kala lidah serta bibir Boyen menciumi serta menjilati buah dada dan puting susunya.
“ Dillaihh.. Oohhsshh..”, jerit Dhina kian keras kala jari Boyen masuk ke celana dalam serta menyikat memeknya. Badan Dhina menggeliat terbawa rasa nikmat serta terlepasnya himpitan gairah yang tertahan tadinya.
“ Kalian menggemari ini?”, bisik Boyen sembari lidah serta mulutnya turun menyusuri perut sedangkan tangannya melepas celana dalan yang dipakai Dhina.
“ Ohh.. Anniihh..”, jerit Dhina kala terdapat rasa nikmat yang menjalar kala lidah Boyen dengan liar menyusuri belahan memeknya.
“ Ohh Dilla.. Enakkhh”, desah Dhina waktu lidah Boyen menjilati kelentit serta sesekali mengulumnya.
“ Anniihh.. Akku.. Keluarrhh..!”, jerit Dhina sembari menggelinjang serta mendesakan kepala Boyen ke memeknya kala terdapat semburan hangat terasa di memeknya yang diiringi rasa nikmat yang luar biasa. Boyen tersenyum sembari bangkit kemudian memeluk serta melumat bibir Boyen.
“ Saya baru kali ini merasakan bercumbu dengan perempuan.. Nyatanya memuaskan..”, bisik Dhina sembari sesekali mengecup bibir Boyen. Kala Dhina serta Boyen silih lumat bibir, terasa oleh Dhina terdapat tangan yang menjamah, membelai serta meremas pelan buah dadanya.
“ Sayang, kalian layani sang Roni..”, Bogel menyuruh serta menarik badan Boyen dari atas badan Dhina.
“ Kalian menggemari permainan istriku, Dhina?”, kata Bogel yang telah telanjang bundar sembari menindih badan Dhina dan mulai menciumi leher kemudian turun ke buah dada Dhina.
“ Jangaann!!“, teriak Dhina sembari meronta menjauhkan wajah Bogel dari buah dadanya. Tetapi Bogel dengan kilat memegang kedua tangan Dhina, kemudian lidah serta mulutnya kembali meneruskan menjilati buah dada serta puting susu Dhina“ Ohh.. Jangaannhh.. Janghh.. Jangannhh..”, rintih Dhina diantara rasa malu, rasa terhina, dan rasa nikmat kala lidah Bogel dapat membagikan rasa itu.
Terlebih kala kontol Bogel yang tegang serta tegak mengesek- gesek memeknya yang telah basah. Apalagi kala lidah Bogel turun ke perut, turun lagi sampai menggapai memeknya, Dhinakembali menggelepar dalam kenikmatan walaupun hatinya menolak diperlakukan demikian.
“ Jangannhh, Gel..!”, jerit lirih Dhina kala Bogel mulai memusatkan kontol ke lubang memeknya.
Boyen- pun yang lagi asik disetubuhi Roni, pernah menghentikan persetubuhannya kemudian bangkit serta berupaya memegang kontol Bogel supaya tidak menyetubuhi Dhina.
“ Telah! Kalian nikmati saja kontol sang Roni situ!”, kata Bogel aga keras sembari mendesak badan Boyen.
“ Sudahlah, Boyen.. Mari!”, kata Roni sembari menarik serta merebahkan badan Boyen di karpet kemudian kembali menyetubuhi istri temannya itu.
“ Ohh..!”, terdengar desah Dhina kala kontol Bogel masuk ke memeknya kemudian dengan agresif serta kilat Bogel menggenjotnya.
“ Jangan, Gellll.. Lepaskan saya!”, jerit lirih Dhina di sela rasa sakit serta nikmat kala kontol Bogel keluar masuk memeknya.“ Fuck you, bitch!”, kata Bogel sembari mengangkut satu kaki Dhina serta di tahan oleh pundaknya.
“ Ohh.. Memekmu nikmat, Dhin..”, kata Bogel sembari memompa kontolnya lebih dalam dengan posisi demikian.
“ Ohh.. Mmhh..”, desah Dhina sembari terpejam. Rasa sakit yang terdapat saat ini berubah rasa nikmat yang luar biasa.
“ Gimana rasanya, sayang..”, terdengar suara Boyen di samping Dhina kala Boyen mengubah posisi dengan doggy style & gaya di atas ranjang.
“ Kalian nikmati saja malam ini, Dhina.. Kapan lagi kita dapat bersama semacam ini..”, Roni menyela sembari mengenjot memek Boyen dalam posisi menungging.
“ Mmhh.. Sshh.. Ohh”, Dhina cuma menanggapi dengan desahan tanda- tanda lagi menikmati sesuatu kenikmatan kala Bogel dengan ganas mengeluar masukkan kontol ke memeknya.
“ Ooww.. Ohh..!”, terdengar suara Dhina menjerit sembari memegang tangan Bogel dengan kencang. Sedangkan badannya menggeliat dan mendesakkan memeknya ke kontol Bogel serta menggoyangnya dengan kilat.
“ Serr! Serr! Serr!”, kembali memek Dhina menghasilkan air sperma yang menyembur hangat di dalam memeknya.
“ Ohh.. Fuck you! Fuck you!”, kata Bogel sembari menggenjot kontolnya kian kilat serta kian kilat.
“ Crott! Croott! Crott!”, air mani Bogel menyembur banyak di dalam memek Dhina.
“ Oohh..!!”, desah Bogel sembari merebahkan badannya menindih badan Dhina.
Dhina cuma dapat memejamkan mata setelahnya. Rasa letih dan pengaruh alkohol yang masih terdapat buatnya tidak mempedulikan lagi kondisi disekelilingnya. Yang pernah terdengar oleh kuping Dhina merupakan teriakan kenikmatan yang keluar dari mulut Boyen serta Roni yang lagi asik bersetubuh di depan suami Boyen sendiri. Mata Dhina sedikit demi sedikit kian berat. Cuma rasa aman serta sisa- sisa kenikmatan di memek Dhina yang membuat memeknya berdenyut- denyut sampai Dhina tertidur..
Dhina tertidur hingga siang hari dalam kedaan telanjang bundar. Badannya tertidur cuma diselimuti oleh bed cover. Tidak terdengar olehnya ketukan pintu oleh cleaning service. Sehingga kala cleaning service membuka pintu dengan kunci cadangan yang ia membawa, ia begitu kaget memandang badan molek tergolek di ranjang.
“ Eh.., maaf, Bu.. Aku kira tidak terdapat siap- siapa di dalam”, kata petugas kebersihan tersebut.
“ Tidak apa- apa.. Kembali lagi saja serta rapikan kamar aku nanti agak siang..”, kata Shindy sembari menyelimuti badannya lebih rapat. Sehabis petugas itu keluar, Dhina cuma dapat merenungi apa yang terjalin tadi malam.
Dhina sendiri merasa heran, dirinya tidak ingin dituntut, diperkosa, entah apapun namanya, tetapi yang jelas dirinya begitu menikmati perlakuan orang lain yang begitu agresif pada dirinya pada kesimpulannya..
Dhina memanglah sangat suka berpetualang seks dari saat sebelum menikah hingga saat ini, tetapi belum sempat merasakan sensasi kenikmatan semacam yang dialami tadi malam..
Mau rasa hati Dhina menggambarkan perihal ini kepada suaminya, tetapi pertentangan batin terjalin dalam hatinya sebab perihal ini menyangkut kepada sahabat baik suaminya. Apalagi terbersit kemauan Dhina buat kembali mau memperoleh sensasi kenikmatan dengan jadi objek pemaksaan intim.. Anda Butuh Uang Cepat KLIK DISINI