Lagi Lagi Gunung Sinabung mengeluarkan Lava Panas
Situasi Gunung Merapi hingga hari ini, Selasa (3/2/2021) terus menandakan peningkatan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat awan panas guguran terjadi sebanyak dua kali pada pukul 05.11 WIB dan 05.20 WIB.
Kemudian jarak luncur gugurna pertama mencapai 1.900 meter.
“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 171 detik. Estimasi Jarak luncur 1.900 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Selas
Beberapa hari sebelumnya, guguran lava Gunung Merapi bahkan dilaporkan terjadi hingga tujuh kali. Saat guguran lava terjadi, jarak luncur 700 meter ke arah barat daya. Kondisi tersebut didasarkan pada hasil pengamatan pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Walaupun aktivitas kegempaan masih terus terjadi, status Gunung Merapi masih berada pada level III atau siaga.
Untuk, dampak dari guguran lava dan awan panas Gunung Merapi, diperkirakan BPPTKG bisa berdampak ke sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Dan apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Sementara itu, Senin, 1 Maret, Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak 7 kali pada periode pengamatan pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Guguran lava dilaporlan dengan jarak luncur maksimum 700 meter ke arah barat daya.
Sedangkan berdasarkan data kegempaan, Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengungkap Gunung Merapi mengalami 47 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-27 milimeter (mm) selama 10-114 detik.
Serta satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 mm selama 10 detik.
Sebelumnya, seperti dikutip dari Antara, pada periode pengamatan Senin, 1 Maret 2021, pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, dilaporkan telah terjad satu kali awan panas guguran dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya.