Mitos Ular, Gerbang Emas sampai Teka- teki Mobil Tersesat di Hutan Gunung Gadis Majalengka
Pemicu tersesatnya mobil Toyota Avanza di kawasan Hutan Gunung Gadis, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, masih jadi teka- teki.

Polisi terus mendalami pemicu mobil tersebut tersesat sampai sepanjang 5 km dari kawasan hutan ke jalur raya. Tetapi, dibalik kejadian tersebut, timbul beberapa mitos yang dikira jadi salah satu faktor mobil tersesat.
Dari data yang dikumpulkan, terdapat mitos yang tumbuh Jalur Raya Maniis- Panjalu. Dikenal, jalur tersebut ialah alternatif mengarah ke Tasikmalaya.
Terdapat 2 mitos yang saat ini diyakini masyarakat buat mengimbau pengguna jalur kala melintas di kawasan ini.
Mitos awal, pengendara yang melintas dilarang mengeluhkan keadaan jalur yang hitam tertutup kabut. Mitos kedua, pengguna jalur dilarang melintas lagi ke jalur yang sama buat kedua kalinya baik mengarah Tasikmalaya ataupun kebalikannya.
Umumnya yang jadi korban senantiasa pendatang ataupun bukan masyarakat mari. Jadi jika terdapat pengendara yang meringik jalur hitam tertutup kabut umumnya hendak kena usil makhluk gaib yang terdapat di posisi itu. Jadi biasa saja serta sopan di mari memanglah masing- masing hari kabut turun jika hujan serta cerita mistisnya kental,” kata seseorang masyarakat Desa Maniis, Muhamad Yana( 37)
Beberapa peristiwa sempat dirasakan pengendara yang lain. Yana mengatakan, banyak mobil yang seketika mesinnya mati sebab meringik dikala ekspedisi. Mulai dari mogok sampai kesasar.
Yana mengimbau supaya pengendara tidak mengucapkan kata Poek ataupun hitam. Tidak hanya itu, Yana kerap menemukan cerita pengendara yang memandang ular serta gerbang emas di sejauh jalur Maniis- Panjalu.
” Terdapat lagi cerita pengalaman pengendara memandang gapura emas setelah itu di dasar terdapat tumbuhan besar banyak yang musibah katanya terdapat anak kecil terdapat orang tua. Mayoritas yang musibah itu pendatang bukan masyarakat mari,” ucap ia.
Kepala Dusun I Desa Maniis Kabupaten Majalengka Asep Saepulrohman berkata, pada mitos yang kedua, bila pengendara yang sudah melintasi jalur tersebut dari Tasikmalaya mengarah Cirebon, dilarang melintasinya lagi dikala hendak kembali mengarah Tasikmalaya.
” Jadi jika yang telah melalui mari sekali, pulangnya jangan melalui mari lagi mending cari jalur lain. Mitosnya begitu memanglah di jalur ini,” ucap Asep.
Asep menarangkan Desa Maniis berasal dari kata niis yang berarti rehat. Ia menuturkan, jalur Maniis- Panjalu dulu ialah tempat rehat pasukan Kolonial Belanda dikala menempuh ekspedisi.
Dia berpesan kepada siapapun yang melintasi jalur tersebut buat senantiasa berjaga- jaga serta memanjatkan doa. Tidak hanya sebab perihal tidak kasat mata itu, keadaan jalur yang curam pula membuat hal- hal tidak di idamkan semacam musibah rawan terjalin.
” Jika yang melintas di jalur ini intinya wajib berdoa serta hati- hati,” tutup Asep.
Semacam diberitakan tadinya, jajaran Polsek Cingambul Polres Majalengka sukses mengevakuasi mobil yang tersesat di Hutan Gunung Gadis Desa Maniis Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka.
Proses evakuasi dibantu oleh masyarakat dekat pada Minggu, jam 10. 00 Wib. Kendaraan tipe Toyota Avanza no polisi Z 1167 LD tersebut tersesat lumayan jauh dari jalur raya.