Pengalaman Sex Dengan Teman Kampusku
Cerita berusia Telah separuh jam ini suara dengusan napas yang memburu serta lenguhan penuh birahi terdengar sayup- sayup dari suatu kamar kos di bilangan Jakarta Selatan. Suaranya pasti saja lebih gempar serta tidak beraturan apabila di dalam ruangannya sendiri. Ethan lagi nafsu- nafsunya menggenjot Dea, anak Psikologi semester 5, dengan posisi Missionaris. Tangan kiri Ethan menjambak rambut Dea, tangan kanannya padat jadwal meremas tidak karuan toked Dea yang bundar kencang, dengan pinggul padat jadwal menggenjot naik turun.“ Aahh.. ahh… egghh.. Thann.. janghan kenceng- kenceng ngocoknyaaa… Gue.. gue.. jadi ingin kluarr lagiiii….” rengek Dea yang telah keletihan. Tetapi, Ethan malah memutar- mutar pantatnya sehingga batang kontholnya terus menjadi ganas mengobel- ngobel mhemek kecil sang Dea.“ Akh.. mhemek lo masih ngremes- ngremes konthol gue ini kok.
Nih.. rasainn..” tukas Ethan. Benar saja, tidak hingga semenit Dea telah merasakan sensasi gatal ingin meledak di sekujur selangkangannya. Sembari memeluk erat( plus cakaran di punggung), lenguhan klimaks Dea terdengan:” MMMHHHHH… HUUAGGHHH…EUUHHHH… FUCCKK…”. Dea kelonjotan, kepalanya mendongak, segala badannya mengencang sebab sensasi kenikmatan yang membanjiri.
“ Dikit lagi ya Yang” ucap Ethan sembari mulai mengeluar- masukkan kontholnya.“ Hiya.. cepetan than” desah Dea lemas. Ethan memutar badan Dea, menginginkan posisi semi Doggy. Sembari memeluk guling, Dea mengangkut pantatnya yang bundar tinggi- tinggi sembari membuka pahanya lebar- lebar. Cengiran lebar Ethan timbul, memandang posisi yang konak habis. Mhemek Dea telah basah kuyup serta warna pink- nya terus menjadi semburat. Tanpa tedeng aling- aling, Ethan langsung membenamkan 3/ 4 kontholnya serta langsung masuk RPM besar. SLEP.. SLEP.. SLEP.. suara kecipak cairan birahi mhemek Dea cuma ditutupi oleh lenguhan Dea yang birahinya naik lagi.“ Mulut aja lo ngomong cukup- cukup. Tetapi kalo gw enthot, tetep aja lo demen” ejek Ethan. Tetapi, gerakan genjotan Ethan sendiri terus menjadi kilat serta tidak karuan. Ujung pal- konnya telah berdenyut- denyut. Sensasi gatal yang menuntut buat di’ garuk’ terus menjadi memuncak.“ Hh.. hhh…hahh….” dengus Ethan yang terus menjadi bernafsu.“ Thannn.. jangan di dalem keluarrnyaaa…” rengekan desperate Dea terdengar. Tetapi, Dea sendiri sesungguhnya siuman kalo sang Ethan tentu hendak ngeluarin di dalam. Ga terdapat isyarat ia bakal nyabut kontholnya. Dea merasakan konthol yang terus menjadi membesar di dalam mhemeknya. Membuat Dea terus menjadi blingsatan serta ingin orgasme lagi.
“ HIIAAHHHH……AUUUUUUUUHHHHHHHHHHH…” jeritan klimaks Dea membahana. Ethan pula tidak ingin kalah. Sembari meremas kuat- kuat pantat Dea, Ethan menancapkan dalam- dalam kontholnya buat membanjiri mhemek Dea dengan pejunya.“ HUAHHH… ENNAKKKNYAA…” lenguh Ethan penuh kepuasan. Tulang- belulang serasa diloloskan serta lemas. Tetapi, puasss. Sehabis itu, Ethan langsung menindih badan Dea yang banjir keringat( serta banjir peju pastinya). Berbisik di kuping Dea“ Edan, emang mantep banget ngenthot same elu pagi- pagi ini Dea”. Dea hanya tersipu, tetapi membales dengan agak ketus“ Iya, tetapi gue wajib minum kapsul KB lagi. Males tau”.“ Hehehe.. ahh kan ga sebanding desigram nikmatnya. Eh, Gue cabut dahulu ya. Terdapat kuliah sejam lagi” kata Ethan. Tetapi Dea tidak membalas, sebab telah jatuh tertidur. Lemesss… Sambil- sambil cengar- cengir puas, Ethan mandi serta bersiap- siap cabut dari kos Dea. Saat sebelum berangkat, Ethan menikmati panorama alam badan bugil Dea yang tertidur pulas. Dea anak Bogor dengan badan lumayan mungil( hanya 158cm tingginya), tetapi memiliki pantat bundar serta kencang. Tokednya yang kencang serta bundar( 34B), nampak besar sebab badannya yang mungil.“ Lumayanlah.. Free ini” batin Ethan. Serta meluncurlah Ethan ke kampusnya di kisaran Jakarta Selatan pula.
Nafsu telah tersalurkan, tubuh bersih habis mandi, benak Ethan jernih serta rasanya siap hadapi kuliah Pak Marto. Jalanan Jakarta jam 9 telah macet. Tetapi, Ethan tenang saja sebab kuliahnya baru mulai jam 10. Sangat jam 9. 45 telah hingga. Masih pernah kongkow- kongkow dahulu di kantin. Kali- kali terdapat wanita bening yang nyantol wkwkwkwk. Kampus S telah ramai. Bermacam berbagai mahasiwa serta mahasiswi padat jadwal berkeliaran di koridor ataupun berkumpul duduk- duduk di plasa. Mata Ethan kilat menyisiri areal kampus, mencari- cari sahabatnya.“ Yeh, itu ia kanak- kanak kampret” batin Ethan sembari berjalan kilat ke pojok plasa. Roy yang memandang sang Ethan mendatangi, langsung bangkit serta menonjok Ethan. Sembari memiting leher Ethan, Roy berbisik“ Setan kampret! Lo habis garap sang Dea anak psikologi kan? Gue liat lo semalem di Kemang”. Senyum tulus Ethan langsung terbit“ Eh, kok lo tau. Hanya sekali semalem, sekali lagi paginya kok. Serta gw jamin, dienya puas. Lo tenang aja sob.” imbuh Ethan. Jepitan Roy terus menjadi keras“ Bukan itu iktikad gue buduk! Gue pula ngincer diaaa..!” Mimik memelas Ethan langsung timbul“ Aduh sory SOb. Gue betul- betul ga tau. Lagian ini seluruh salah sang Dea. Mengapa pake tank top cocok memohon temenin Gue nyari novel kemarin. Ya mana tahan gue.” Roy jelas- jelas tidak terima dengan uraian Ethan yang tidak bertanggung jawab“ Pokoknya, ntar sore lo wajib makcomblangin gw ama die. Gue udah pengen ngremes bokongnya dari kapan tau.” Demi menyelamatkan kepalanya, Ethan dengan suka cita menyetujui permintaan Roy. Begitu Ethan sepakat, cengir lebar Roy langsung timbul.“ Jago ga ia, Than? Males gue kalo masih pemula” tanya Roy bersemangat.“ Cukup Sob.“ There’ re still room for improvement. But overall, she’ s GOOD!” balas Ethan sembari acungin jempol. Sembari terkekeh- kekeh penuh aura mesum, kedua penjahat kelamin itu melangkah mengarah kelas, sebab Pak Marto telah nampak di ambang pintu.
Sehabis 1 mata kuliah yang lain yang berakhir jam 4 sore, Ethan& Roy berjalan kilat penuh nafsu( Roy aja sih. Ethan sedikit kurang termotivasi jalur ke Fak Psikologi sebab minimnya insentif buat dirinya). Di koridor mengarah areal parkir mereka berpapasan dengan wanita berambut pendek brunette yang sexy.“ Hai Vani..” sapa Ethan berupaya semanis bisa jadi. Tetapi, senantiasa dengan nuansa mesum. Vani yang hari itu mengenakan halter neck ungu tanpa lengan dengan celana jeans skinny hitam sehingga pantatnya yang montok tercetak jelas malah cuma meleletkan lidah ke arah Ethan sembari lalu cuek( siapakah Vani? Baca yang disini ya).“ Wuiihh… Than, lo amati ga? Perasaan tokednya Vani kian gede aja. Aduuhh.. gue ingin bayar berapa aja supaya dapat ngremesin tu melon” ratap Roy penuh harap sembari terus memandangi pantat Vani yang megal- megol menghindar.“ Emang mantep& kenyal banget toked tuh anak” ucap Ethan. Sang Roy langsung memandang Ethan tajam“ Kaya lo sempat megang aja. Gue aja ditolak dengan sukses cocok ngajak di nge- date. Gue bayarin lo full time di kalo lo dapat membawa Vani ke tempat tidur” tantang Roy. Ethan langsung semangat“ Bener ya? Awas lo, jangan kabur lo ya”.“ Iya. Roy ga sempat ingkar janji kecuali ke wanita” balas Roy dengan jantannya. Ethan cengar- cengir bahagia. Ia ga sempat cerita ke Roy storynya dengan Vani. Walo dalam hati Ethan agak ga percaya gimana triknya ngajak Vani ngenthot lagi. Semenjak itu sang Vani jaga jarak serta sok cool gitu kepada Ethan.“ Ya udahlah. Dipikir nanti aja. Saat ini beresin urusan sang kupret satu ini dahulu dengan Dea” batin Ethan.
Di Fak Psikologi atmosfer telah mulai lengang. Hanya terdapat sebagian mahasiswa- mahasiswi yang berkeliaran buat turut kuliah terakhir hari itu. Seketika terdengar teriakan manis memanggil Ethan“ Ethaannnnn….”. Sesosok wanita manis berlari kecil mengarah Ethan& Roy. Memandang Dea tiba, Roy langsung meremas tangan Ethan kuat- kuat. Yang ditepiskan dengan agresif oleh Ethan.“ Ngehek. Apa benak orang kalo amati 2 laki- laki besar besar pegang- pegangan tangan di tempat universal?” bisik Ethan. Begitu menemui Ethan, Dea langsung dengan centilnya menggandeng tangan Ethan.“ Jadi kan temenin gue Supermarket?” tanya Dea. Sikutan keras terasa di rusuk Ethan. Ethan langsung paham“ Wah sory Dea. Gue ga dapat. Tiba- tiba bokap memohon dianterin ke Bintaro. Sory banget ya.” Dea langsung cemberut“ Yahhh, kok gitu sih lo”.“ Tetapi tenang neng… Temen gue yang ganteng ini bersedia buat nganterin” ucap Ethan cepat- cepat sembari menepuk- nepuk bahu Roy.“ Ya udahlah” terima Dea pasrah. Roy nyaris melonjak kegirangan.“ Tetapi awas kalo lo coba- coba ngajak gue ke tempat tidur” ancam Dea ke Roy.“ Eh.. tidak lah” jawab Roy salah tingkah serta bimbang( Lah rugi dong gue, kali pikir sang Roy). Dea ngomong lagi“ Eh, tetapi anterin gue balik kelas bentar ya. Terdapat yang mo gue ambil”. Mereka bertiga beriringan mengarah kelas Dea.
Di kelas, Dea langsung mendatangi seseorang wanita yang masih padat jadwal dengan HPnya. Mata Ethan& Roy langsung membengkak memandang itu wanita.“ Buseeettt…. hot pula yaa…” pikir mereka berdua dengan sinkronnya. Dengan berlari genit, kedua laki- laki mesum ini langsung mendatangi Dea serta temannya.“ Don, ini gue kenalin sama Ethan& Roy.“ Hai Donna” sapa Ethan& Roy kompak. Donna memanglah one hell of a equipment. Kala Donna berdiri buat menyalami kedua mahkluk menyedihkan itu, Ethan dapat menikmati segala lekuk badannya. Dengan besar nyaris 175cm, badannya yang berlekuk indah jadi kian mempesona.“ Hmm bodynya OK banget. Tokednya sangat 34- an. Tetapi, kelihatannya mancung” terawang Ethan sembari curi- curi pandang ke toked Donna yang tidak sangat jelas nampak sebab Donna memakai kemeja putih agak longgar lengan panjang yg dilipat hingga ke siku. Wajah oval Donna lebih ke manis serta mengasyikkan, timbang dibilang menawan.“ Tetapi, dengan body se- hot, tampang udah jadi no3” batin Ethan. Suara Dea membuyarkan benak mesum Ethan.“ Don, kita perginya jadinya sama sang Roy. Ethan terdapat urusan sama bokapnya di Bintaro”.“ O gitu. Yaudah, dapat kita berangkat saat ini” Tanya Donna.“ Eh, Donna pula turut?” Tanya Ethan kaget.“ Iya. Nyesel saat ini lo batal antar gue?” sepet Dea pedes.“ Agak sih” kata Ethan polos. Donna tertawa kecil mencermatinya.“ Aduuhh.. jadi tambah nggemesin ni anak kalo ketawa” batin Ethan.“ Tetapi tengsin gue kalo narik perkata gue. Lagian ga lezat sama sang Roy. Moga- moga aja sang Donna ga tergoda threesome sama kupret ini” doa Ethan dalam hati. Mereka juga berpisah.
Ethan menyetir mobilnya santai mengarah kostnya di wilayah Cilandak. Meski bonyok anak ini tinggal di Jakarta pula, semenjak kuliah Ethan telah ngekost. Bonyoknya pula tidak mempermasalahkan. Toh kalo kehilangan uang ni anak pula kembali, pikir mereka. Lagian mereka pula sebel liatin tingkah Ethan nyelundupin cewek- cewek ke kamarnya. Dipikir kita- kita ga tu kali ya, pikir bonyoknya. Jadilah Ethan ngekost, pisah tinggal dari bonyoknya. Everybody happy. Mampir warung padang buat makan, 45 menit setelah itu Ethan telah di jalanan lagi. Seketika HP Ethan berdering. Nyokapnya telepon.“ Than, mampir ke Ace hardware dong. Beliin mama curtain showare yang baru. Plus Selang semprotan buat wc pula. Yang warna. gelap ya selangnya, supaya matching sama toiletnya” ucap Mamanya Ethan centil.“ Lha, napa ga memohon pak Sudin aja Ma yang beli” Ethan menyebut nama sopir keluarga mereka.“ Pak Sudin nganterin Papa ke Bintaro amati ruko yang ingin dijual itu”.“ Eh kok dapat cocok ya Papa ke Bintaro hari ini” Ethan ga habis pikir. Berbaliklah mobil Ethan mengarah Ace Hardware Fatmawati.
Sesampainya di Ace Hardware, Ethan langsung naik ke lantai 3 mengarah tempat dijualnya perlengkapan buat kamar mandi serta wc. Tetapi di lantai 2, mata& radar Ethan yang awas menangkap gerakan mahkluk sexy.“ Weh, kayaknya boleh nih. Tetapi kok gw kaya tahu nih wanita” pikir Ethan sembari berjalan mendatangi seseorang wanita yang lagi melihat- lihat lampu duduk.“ Lho, Donna. Mengapa lo disini? Bukannya mo ke Carrefour?” Tanya Ethan surprise. Donna agak kaget, tetapi senyumnya langsung mengembang memandang Ethan( pada dikala yang sama konthol Ethan pula mulai mengembang).“ Udah tadi. Saat ini gue lagi nyari lampu hias buat di rumah. Nyokap nyuruh. Dea pula lagi nyari sofa malas kecil buat di kost” kata Donna ramah. Ethan tidak berkedip memandang bibir Donna yang penuh serta sensual, yang menelurkan kata demi kata dengan indahnya.“ Aduhh, dapat ga ya gue nidurin sang Donna” harap Ethan sepenuh hati serta sepenuh konthol. Kesimpulannya Ethan menemani Donna memilih- milih lampu, setelah itu mereka berdua mengarah bagian peratalan mandi. Sejauh waktu itu Ethan mulai menebarkan jurus- jurus andalannya supaya sang Donna terpikat. Tetapi, Ethan merasa Donna masih anteng- anteng aja. Seketika perkataan Donna selanjutnya mengagetkan Ethan“ Than, lo aja yang nganterin gue kembali ya”.“ Lah, emang napa sama sang Roy& Dea” Tanya Ethan bersemangat( yang masih berupaya ditutup- tutupi ambisinya).“ Lo liat aja sendiri deh” kata Donna sembari menarik tangan Ethan ke pojok lantai 2 yang hening.“ Waow.. waow.. kasar pula ne wanita” sorak Ethan dalam hati. Dipojokan rak- rak yang besar, Ethan baru siuman arti perkataan Donna. Di sana Ethan memandang sang Dea bergelayutan ke lengan Roy. Lagi tangan Roy dengan aktifnya meremas- remas pantat sekal sang Dea. Apalagi kadang- kadang jari tengahnya kaya menekan- nekan di zona lubang pantatnya. Membuat Dea menggelinjang- gelinjang serta membalas dengan gigitan kecil ke lengan Roy.“ Busyet. Jago amat sang Roy. Ilmunya naek setingkat lagi neh. Dahulu perlu minimun 2 hari buat nidurin wanita. Saat ini itungin jam, udah dapat remes- remes bokong. Kampret! Gue jadi kian konak neh” runtuk Ethan dalam hati.“ Ya gitu itu. Mereka bedua udah kaya gitu sejak di Carrefour” ucap Donna agak sebel.“ Bentar lagi gue rasa kepala sang Roy udah nyusup ke selangkangan sang Dea” analisis Ethan dengan tajam.“ Hihihi.. gue sepakat Than” balas Donna terkikik kecil.“ Eh, tadi wajahnya agak merah ya sang Donna?” harap Ethan. Ethan mendekati kedua pendamping yang lagi di mabuk birahi itu. Setelah itu dengan kasarnya ditaboknya sang Roy.“ Woi, cari kamar napa?” sentak Ethan. Gelagepan sang Roy serta Dea cepat- cepat ambil jarak.“ Anjrit lo Than! Ngagetin aja” tukas Roy yang lega hanya Ethan yang nge- gap tingkah mereka. Dea pula membalas dengan menghadiahi Ethan cubitan bertubi- tubi. Donna langsung mengatakan“ De, gue kembali bareng Ethan ya. Kasian kalo Roy nganter gue dahulu. Kan muter lagi arahnya ke kos lo”.“ Ya udahlah kalo gitu. Sorry ya Don”. Setelah itu Dea berpaling ke Ethan“ Lo gapapa kan nganter Donna? Eh, btw mengapa lo dimari?” Tanya Dea curiga.“ Nyokap memohon dibeliin curtain shower” jawab Ethan kilat. Berikutnya mereka berempat langsung mengarah kasir serta setelahnya langsung bergegas ke mobil tiap- tiap.
“ Asyiikkk… Gue memiliki peluang buat deketin Donna. Kalo emang jodoh, ga hendak kemana hihihihi” pikir Ethan senang. Tetapi, baru aja ingin memundurkan mobil, Roy seketika menggedor jendela Ethan.” Sob, sorry banget. Lo keliatannya wajib nganterin kita bertiga deh. Boil gue mogok” kata Roy tanpa beban.“ Bangsat lo Roy” desis Ethan jengkel separuh konak.“ Tunggu 15 menit ya, sampe derek bengkel gue tiba” tambah Roy. 20 menit setelah itu mobil Ethan baru meluncur keluar dari Ace Hardware. Tampang Ethan tertekuk. Buyar telah seluruh rencananya. Mana kedua mahkluk itu terkikik- kikik mesum di jok balik. Buat Ethan ga tahan bolak- balik noleh balik.“ Buseett.. udah mulai cipokan aja” runtuk Ethan. Di jok balik, Roy telah mulai gencar melanda pertahanan Dea, yang memanglah ga buat pertahanan sama sekali. Bibir Roy yang agak tebal telah melumat bibir mungil Dea. Kadangkala Roy menggigit- gigit kecil bibir dasar Dea sehingga membuat Dea terkikik- kikik. Tangan kiri Roy telah masuk dari dasar t- shirt Dea serta padat jadwal meremas- remas toked Dea yang bundar kencang itu. Tawa kecil Dea berganti jadi dengusan napas yang memburu, kala Roy mulai memilin- milin puting Dea sembari menjilati lehernya.